Selasa, Mei 13, 2008

PERFECT UNITED !!!!


Setelah melalui musim yang sangat mendebarkan, akhirnya Manchester United berhasil mempertahankan gelar liga premiernya. Persaingan yang ketat dengan Chelsea-dengan hanya beda selisih gol- ditutup dengan manis oleh pasukan Setan Merah. Di pertandingan terakhir-yang merupakan pertandingan penentu- Man.United berhasil mengalahkan “The Lattics” Wigan Athletic 2-0, di JJB Stadium. Gol kemenangan dilesakkan oleh Christiano Ronaldo dan Ryan Giggs. Dua winger yang produktif, menunjukkan bahwa Man.United mempunyai kualitas yang merata, dan tidak terlalu bertumpu pada ketajaman striker. Selain itu, gol yang dicetak Ronaldo juga memantapkan dirinya sebagai Top Scorer EPL musim ini dengan 31 gol. Raihan yang sangat fantastis mengingat posisi utamanya adalah seorang pemain sayap, bukan striker. Sementara itu, pesaing terdekat MU, Chelsea justru hanya meraih hasil imbang setelah ditahan Bolton. Dengan demikian MU unggul 2 point atas Chelsea, dan mereka berhak atas gelar Premiershipnya yang ke 10.
Bermain di hadapan ribuan pendukung tuan rumah –Wigan Athletic- Man.United pada awalnya berada dalam tekanan. Selain itu, nampaknya para pemain MU, begitu tegang menghadapi partai yang menentukan ini. Beberapa peluang yang dimiliki oleh pemain MU, terbuang percuma. Petaka bagi “The Lattics” lahir ketika di menit ke 32, Emmerson Boyce terpaksa menjatuhkan Rooney di kotak terlarang. Ronaldo yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dengan skill yang mumpuni, Ronaldo berhasil mengecoh Kirkland (penjaga gawang Wigan), dan merubah skor menjadi 1-0. Tertinggal 1 gol, Wigan meningkatkan serangan. Tujuh menit sebelum turun minum, mereka mendapat kesempatan melalui tendangan voli yang dilesakkan oleh Marcus Bent. Namun, tendangannya tersebut terlalu melebar dan jauh dari sasaran.
Di babak kedua, MU meningkatkan serangan. Fergie, mengungkapkan bahwa di babak kedua dirinya banyak berdo’a agar timnya bisa menambah pundi-pundi golnya untuk mengamankan kemenangan. Dan, do’a Fergie terkabul setelah pemain senior Ryan Giggs yang masuk menggantikan Park Ji Sung, berhasil meneruskan umpan datar Wayne Rooney, menjadi gol tambahan bagi MU. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tidak berubah. Dengan kemenangan ini MU berhasil mempertahankan gelar juaranya dan menambah koleksi gelar juara liga Inggris menjadi 17 kali. Gelar pertama telah diraih, kini tinggal mengejar gelar kedua dari target Double Winners musim ini. Tanggal 21 nanti MU akan kembali bertanding menghadapi rival beratnya di Premier League, Chelsea, dalam ajang perebutan Liga Champions Eropa. Jika berhasil mengalahkan Chelsea, maka sempurnalah pesta yang akan di gelar United. Perfect United !!!!

Susunan Pemain
Wigan: Chris Kirkland, Emmerson Boyce, Titus Bramble, Paul Scharner, Maynor Figueroa, Michael Brown (King 79), Jason Koumas, Antonio Valencia, Wilson Palacios, Marcus Bent (Antoine Sibierski 71), Emile Heskey

Man Utd: Edwin Van der Sar, Rio Ferdinand, Wes Brown, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Michael Carrick, Paul Scholes (Owen Hargreaves 67), Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Ji-Sung Park (Ryan Giggs 68), Carlos Tevez

Sabtu, Mei 10, 2008

Siapa yang akan berpesta ?

Musim 2007-2008 merupakan musim yang sangat unik dan menarik bagi beberapa –jika tidak bisa dibilang semua- liga sepakbola di Eropa. Berbagai perubahan yang dilakukan oleh klub, menimbulkan banyaknya prediksi yang ternyata jauh dari kenyataan. Begitu juga dalam konteks liga secara keseluruhan. Ada yang di luar prediksi, ada juga yang sesuai dengan prediksi. Ada yang sudah pasti menjadi juara sebelum pekan terakhir, ada juga yang masih harus was-was hingga laga terakhir digelar. Intinya, musim ini merupakan musim yang sangat dramatis. Setidaknya ini diperlihatkan oleh dua kompetisi terpanas di Eropa, yaitu Lega Calcio dan Premier League.

Duel Ketat Dua Team Papan Atas
à League Calcio
Liga Calcio, yang kedatangan “Si Nyonya Besar”, Juventus, pasca terdegradasi ke serie-B, kembali menjadi “panas” dalam persaingan memperebutkan Scudetto. Jika musim sebelumnya Inter jumawa dengan meraih gelar scudetto, maka musim ini mereka harus berjuang habis-habisan untuk mempertahankan gelarnya itu. Juventus yang mengoleksi gelar Scudetto terbanyak, pasti berambisi untuk kembali meraih mahkota, yang sempat “diberikan” pada Inter. Tantangan juga datang dari rival sekota yaitu AC Milan, yang memulai musim dengan predikat Juara Liga Champions. Namun, seiring dengan berjalannya kompetisi, ternyata prediksi bukanlah pasti menjadi kenyataan. Juventus, yang digadang-gadang bakal menjadi ancaman besar buat Internazionale, ternyata hanya memberikan perlawanan di awal-awal musim. Permainan yang tidak konsisten dari Juventus membuatnya hanya meramaikan 4 posisi teratas. Begitu juga dengan AC Milan, yang mengawali musim dengan buruk. Baru di fase ke 2, Milan berhasil bangkit dan kembali ke posisi 4 besar. Itu pun belum berakhir, karena Fiorentina, yang musim ini ditinggalkan oleh Luca Toni, muncul sebagai tim kuda hitam, dan hanya selisih 1 point dengan Milan. Melihat masih tersisa dua laga, tidak tertutup kemungkinan untuk Milan digeser kembali oleh Fiorentina. Akhirnya, tekanan terbesar buat Internazionale datang dari tim Ibukota, yaitu AS.Roma. Mengawali Liga dengan predikat Juara Coppa Italia, Roma berambisi untuk meraih gelar Scudetto. Berbekal kepercayaan diri dan motivasi dari sang kapten Francesco Totti, Roma berjuang habis-habisan untuk terus membuntuti Inter. Hasilnya, kini Roma hanya terpaut 3 point dari pimpinan klasemen Inter. Dengan kompetisi yang masih menyisakan dua laga terakhir, masih terbuka peluang bagi Roma untuk menyalip Inter dan meraih gelar Scudetto. Bagi Inter mungkin ini merupakan musim yang cukup fantastis di awal, namun mendebarkan menjelang akhir. Kurang lebih 10 laga awal kompetisi, Inter menjadi satu-satunya klub yang belum pernah terkalahkan. Otomatis puncak klasemen tidak pernah lepas dari genggaman Inter. Namun seiring dengan ketat dan banyaknya kompetisi yang dijalani, ternyata menjadikan inkonsistensi dalam tubuh Inter Milan. Kekalahan mulai dirasakan oleh Inter, baik itu di Liga Calcio, ataupun di Liga Champions. Meskipun demikian Inter masih punya harapan untuk meraih double winners di musim ini, karena telah memastikan langkahnya di Final Coppa Italia. Lawannya adalah AS Roma yang juga sedang bersaing dan mungkin juga berusaha mengejar double winners di musim ini. Roberto Mancini, allenatore Internazionale, memiliki keyakinan yang kuat bahwa Inter pasti merebut Scudetto musim ini. Namun, Inter harus waspada, karena mereka pernah memiliki pengalaman pahit saat di salip Lazio di pertandingan terakhir, yang kemudian memupus harapan Inter untuk juara. Kita lihat saja bagaimana hasil akhirnya, mampukah Inter mempertahankan Scudetto, atau justru Roma yang akan tertawa.

à Premier League
Tidak bisa dipungkiri, bahwa EPL merupakan liga yang paling bagus dan paling menarik musim ini. Meskipun ditinggalkan oleh dua nama besar yaitu Thiery Henry yang hijrah ke Barca dan Jose Mourinho yang “dikeluarkan” dari Chelsea, namun persaingan memperbutkan title premiership 2007/2008 ketat hingga akhir kompetisi. Bahkan, penentuan siapa juara EPL musim ini harus ditentukan hingga pertandingan terakhir. Arsenal, yang kehilangan Henry, ternyata mampu bertengger di papan atas di awal kompetisi. Dengan skuad yang rata-rata adalah “the Young Guns”, Arsenal mampu bermain solid dan menunjukkan kelas mereka. Kepiawaian Arsene Wenger dalam meramu kesolidan tim sangat berhasil. Fabregas, Rosicky, dan Eduardo menjelma menjadi Prince of Emirates. Sayang, kegemilangan Arsenal harus terhenti, seiring dengan cedera yang dialami oleh ujung tombak mereka Eduardo da Silva. Perlahan tapi pasti, Arsenal mulai disalip oleh Man.United yang justru sedang meningkat performanya. Paduan antara pemain muda dan pemain tua berpengalaman di tubuh Man.United, menjadi kunci sukses mereka dalam menyalip Arsenal. Bahkan target Treble Winners sempat dikemukakan oleh Man.United. FA Cup, Premiership dan Liga Champions menjadi target MU di musim ini. Namun FA Cup telah lepas dari genggaman setelah dikalahkan oleh Portsmouth. Kini tinggal dua target yang bisa diraih yaitu titel Premiership dan Liga Champions. Serunya, dua target tersebut juga menjadi incaran Chelsea. Ya…Man.United harus bersaing dengan Chelsea di dua kompetisi tersisa, yaitu EPL dan Liga Champions. Di EPL, meskipun telah ditinggalkan oleh Mourinho, Chelsea masih bisa menunjukkan “sisa” didikan tangan dingin Mourinho. Perlahan tapi pasti Chelsea mulai mendekati Man.United, hingga akhirnya mereka memiliki nilai yang sama. Perbedaan keduanya hanyalah dalam selisih gol, dimana Man.United memiliki selisih gol yang sangat bagus dibanding Chelsea. Bahkan bukan tak mungkin, juara musim ini ditentukan oleh selisih gol, mengingat pada pertandingan terakhir, kedua klub menghadapi lawan yang cukup mudah. Namun tetap saja ini menghadirkan kecemasan dan perasaan khawatir dalam diri fans berat kedua tim. Sir Alex Ferguson, pelatih Man.United, menyatakan bahwa tidak mudah untuk meraih gelar musim ini. Tinggal bagaimana kedua pelatih meramu strategi terbaik agar tim nya bisa menang. Setelah selesai di EPL, kedua tim kembali bertemu untuk memperebutkan gelar Liga Champions. Ya…pertandingan yang sangat menegangkan dan menentukan, siapa yang akan tertawa dan siapa yang harus tertunduk lesu. So…kita lihat saja, siapa yang akan berpesta !! (MF)

Jumat, Mei 02, 2008

Pendidikan Berbasis Keagamaan

“Tuntutlah ilmu sejak lahir hingga ke liang lahat”

Pengantar
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk mengubah prilaku manusia ke arah yang lebih baik. Adapun jenis dari pendidikan bisa dikategorikan menjadi pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non-formal. Belakangan ini mulai berkembang model home scholling. Sementara itu mungkin bagi khalayak ramai, berbicara mengenai pendidikan pasti langsung terbayang sebuah instansi atau lembaga pendidikan, seperti sekolah, pesantren atau universitas. Tidak salah memang karena instansi tersebut merupakan sarana dalam mengeyam pendidikan. Pada intinya, pendidikan berusaha untuk mengubah pola pemikiran manusia ke arah yang lebih baik dengan berbagai cara dan sarana yang digunakan. Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya didapatkan dari institusi formal, tetapi juga dalam kebiasaan sehari-hari baik di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan masyarakat.
Agama merupakan perwujudan dari keyakinan manusia akan adanya kekuatan lain yang lebih besar dari dirinya. Agama mengatur bagaimana berinteraksi dengan sang Pencipta, dan ciptaan-Nya. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba memfokuskan pada agama Islam. Dalam persfektif saya, pendidikan berbasis keagamaan merupakan sistem pendidikan yang di dalamnya didasarkan pada nilai-nilai yang berlaku dalam agama Islam. Banyak Ayat Al-Qur’an dan Hadits yang meriwayatkan agar manusia mengikuti proses pendidikan. Manusia diberikan kelebihan dibanding makhluk lainnya, yaitu diberikan akal. Oleh karena itu, tugas manusia adalah memanfaatkan dan memaksimalkan kerja akal untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bukankah dalam setiap penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam, terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya? Dari mana kita memahami itu semua, kalau bukan dari potensi akal yang kita miliki?. Bagaimana memaksimalkan atau “memanfaatkan” akal untuk memahami kebesaran Tuhan? Pendidikan lah jawabannya. Lalu pendidikan seperti apa yang dapat mendukung kinerja akal kita?

Pendidikan dan Agama
Dalam Islam, semua aspek telah mempunyai aturan tersendiri, baik itu sosial, politik, ekonomi. Begitu juga dengan pendidikan. Dalam sebuah hadits sebagaimana disebutkan di atas, bahwa sejak manusia menghirup udara di muka bumi ini, sudah diberikan keharusan untuk menuntut ilmu. Bahkan tidak ada batasan kecuali kematian. Hal ini berarti bahwa salah satu tugas manusia ketika hidup di dunia ini adalah mencari dan menambah pengetahuannya, sehingga bisa menjadi khalifah fil ardl.
Ketika berbicara tentang pendidikan, maka akan berbicara dengan sistem seperti apa yang digunakan dalam pendidikan tersebut. Kita sudah tahu sistem pendidikan formal di negeri kita ini, yaitu jenjang TK (bahkan sekarang sudah ada Play Group dan PAUD) paling lama 1-2 tahun, SD minimal 6 tahun, SMP minimal 3 tahun, SMU minimal 3 tahun. Itu baru tingkat dasar sampai menengah. Dibutuhkan waktu minimal 4 tahun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan tinggi, mungkin ditambah 3 tahun untuk Magister, dan 3 tahun juga untuk Doktor. Jadi kurang lebih 23 tahun manusia menghabiskan usianya untuk mengeyam pendidikan.
Terkait dengan angka 23, Rasulullah pun menghabiskan waktu 23 tahun untuk menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam hingga bisa bertahan sampai sekarang. Sebuah bukti kongkrit bahwa “pendidikan ala Rasulullah” memperoleh hasil yang sangat memuaskan. Namun, pendidikan sekarang cenderung terbalik hasilnya. Merubah pengetahuan orang menjadi bertambah mungkin dapat dikatakan berhasil. Banyak profesor dan doktor dalam berbagai bidang pendidikan. Namun tidak untuk merubah moral dan prilaku manusia itu sendiri. Banyak yang bergelar penegak hukum, tapi justru menjadi pelanggar hukum. Kasus terbaru yang saya ketahui adalah seorang Kapolsek yang memakai Shabu-shabu. Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang hilang dalam pola pendidikan yang telah diberikan. Sesuatu tersebut adalah “nilai-nilai agama”. Salah satu ajaran Islam adalah kejujuran, dimana dengan kejujuran seorang manusia bisa berubah dan merubah dirinya. Sebuah contoh adalah kisah seorang pemabuk, penjudi, penzina yang ingin berubah menjadi lebih baik. Ia mendatangi Rasulullah dan meminta saran. Apa yang diberikan Rasulullah ternyata tidak panjang lebar, tetapi hanya satu kata yaitu JUJUR. Hasilnya, orang tersebut bisa merubah kebiasaan jeleknya. Hal ini menunjukkan bahwa agama mempunyai peran yang penting dalam sebuah pendidikan.

Menerapkan Agama dalam Pendidikan
Pengetahuan umum, mungkin bisa didapatkan dalam pembelajaran formal, tetapi tidak cukup dengan itu saja. Penanaman nilai-nilai moral mutlak diberikan juga pada objek pendidikan. Pengetahuan tentang politik, bisa didapatkan dari fakultas ilmu politik. Tapi bagaimana berpolitik, membutuhkan juga tuntunan dari ilmu Agama, agar tidak menghalalkan segala cara yang pada akhirnya merugikan rakyat banyak. Pengetahuan tentang sistem perdagangan, bisa didapatkan di sekolah atau universitas, tapi bagaimana cara berdagang yang baik, itu membutuhkan tuntunan dari agama.
Lalu bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam pendidikan?
Ketika saya mengikuti program latihan profesi (untuk sekolah tempat saya melakukan PLP, silahkan lihat tulisan saya tentang mengembangkan pembelajaran sejarah), sekolah tempat saya praktek menerapkan hal tersebut. Yang pertama adalah adanya pengajian atau ta’lim pagi. Jadwal jam pelajaran dimulai tepat pukul 06.30. kebiasaan terlambat siswa, coba di minimalisir dengan adanya jadwal ta’lim pagi yang biasanya berlangsung dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.30. Dengan demikian, siswa mendapatkan pengetahuan tambahan tentang ilmu agama sebelum ia menempuh pembelajaran formal. Dalam ta’lim ini juga ditanamkan nilai-nilai keislaman yang harus diaplikasikan oleh siswa. Sisi positif lain dari jadwal yang “kepagian” ini adalah menanamkan sikap disiplin pada siswa. Tidak hanya untuk datang tepat waktu ke sekolah, tetapi juga disiplin pada saat berada di rumah sebelum berangkat sekolah. Yang saya rasakan sendiri, jadwal yang “kepagian” ini membuat saya rajin untuk bangun lebih pagi dan menyempatkan diri untuk Shalat Subuh berjamaah. Bahkan juga membuat saya untuk mencoba bangun lebih awal dengan melaksanakan Shalat Tahajud (meskipun memang tidak terlalu sering ). Yang kedua adalah adanya pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan do’a sebelum belajar, yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Ketika siswa telah berada di kelas, sebelum pembelajaran dimulai, seorang petugas atau biasanya juga kepala sekolah yang melakukan, membacakan beberapa ayat suci Al-Qur’an dan diakhiri dengan pembacaan doa sebelum belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mendapatkan motivasi spiritual dan memiliki semangat ruhiyah yang tinggi untuk melakukan pembelajaran. Selain itu juga membiasakan siswa untuk “berinteraksi” dengan kitab suci agama yang dianutnya. Bagi mereka yang non-muslim dipersilahkan untuk membawa kitab suci sendiri dan membacanya sesuai dengan waktu yang tersedia. Kegiatan ini juga dapat mendekatkan siswa pada sumber utama dari agama yang dianutnya. Bagi umat Islam, Al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang utama. Dengan demikian, pembiasaan membaca ayat suci Al-Qur’an sebelum pembelajaran merupakan bagian dari “memasukkan” agama dalam pendidikan. Yang ketiga adalah membiasakan mengucapkan salam saat bertemu. Bagi beberapa atau pun kebanyakan orang, kebiasaan mengucapkan salam, hanya dilakukan pada saat bertamu, membuka acara atau pada saat pengajian saja. Tetapi sesungguhnya salam itu harus disebarkan setiap saat dan setiap waktu. Makna salam adalah do’a memohon keselamatan, yang berarti bahwa dengan mengucap salam setiap waktu kita selalu memohon agar diberi keselamatan sepanjang waktu. Tiga hal inilah yang penulis dapatkan ketika menjalani proses PLP, yang kemudian menginspirasi penulis untuk membuat tulisan ini, dengan harapan bisa diaplikasikan dalam kehidupan di tiap sekolah.


Penutup
Pendidikan berbasis keagamaan, merupakan sebuah sistem pendidikan yang di dalamnya menanamkan nilai-nilai keagamaan. “Jatah” jam pelajaran Agama yang sangat terbatas tidak memungkinkan untuk memberikan semua nilai-nilai keagamaan pada saat proses pembelajaran. Justru pada waktu-waktu luang lah penanaman tersebut bisa dilakukan. Pendidikan berbasis keagamaan tidak hanya untuk mewujudkan insan-insan intelektual yang cerdas dan pintar, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, akhlak yang lurus dan benar, sehingga bisa menjadi solusi dalam kekeringan moral bangsa selama ini. Selamat mencoba menerapkan pendidikan berbasis keagamaan. Benar adalah anugrah dari Allah, salah adalah bentuk ketidaksempurnaan diri ini, semoga Allah mengampuni segala kesalahan yang telah diperbuat. Amiinnn….
Ahhh…saya jadi ingat masa-masa SMP dulu. Dimana salah seorang guru saya sering membacakan hadits sebelum pelajaran dimulai. Dulu respons saya dan mungkin kebanyakan dari para siswa adalah negatif, dan cuek-cuek saja. Bahkan kita menganggap guru tersebut terlalu berlebihan, karena guru mata pelajaran agama saja tidak seperti itu (selalu membaca hadits sebelum pelajaran), ini yang bukan guru agama malah berbuat demikian. Tapi, sekarang saya berfikir dan menganggap bahwa semua itu adalah bagian dari syi’ar Islam. Semua umat muslim harus beramar ma’ruf dan nahy munkar, dan nampaknya , cara guru tersebut adalah dengan berbuat demikian. Ah…betapa malunya diri ini……satu hal yang ingin saya berikan dan semoga menjadi sebuah motivasi, bahwa semua yang dilakukan oleh umat muslim dapat bernilai ibadah.

Syumuuliyah Al-Islam (Kesempurnaan Islam)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”
(Q.S. Al-Baqarah : 208)
Pengantar
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada satu masa, Allah telah mengirimkan utusan-Nya yang terpilih dari golongan itu sendiri guna menyampaikan firman-Nya. Pada hakikatnya, ajaran Islam tidak hanya membahas mengenai satu aspek, tetapi mengenai berbagai aspek dari kehidupan manusia. H.A.R.Gibb dalam bukunya Whither Islam (Yatim, 2004:3) menyatakan bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Islam adalah suatu peradaban yang sempurna. Bahkan kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan bagaimana beribadah pada Tuhannya, tetapi juga turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan pemikiran umatnya. Islam turut membahas mengenai permasalahan yang dihadapi oleh manusia, baik itu sosial, politik, ekonomi dan lain-lain. Dengan demikian, Islam merupakan agama yang sempurna, yang mengajarkan kepada kita bagaimana hidup dan berprilaku di dunia untuk kebahagiaan di akhirat.
Terkait dengan kesempurnaan Islam, nampaknya masih belum disadari oleh penganutnya. Banyak yang masih bersandarkan pada hukum-hukum dunia dan kebijakan yang dikeluarkan oleh manusia. Bukan berarti pula manusia tidak berperan apapun, tetapi keharusan mengedepankan ketentuan Allah, itulah yang utama. Sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, bahwa kaum muslimin harus masuk ke dalam Islam secara “keseluruhan”, tidak setengah-setengah. Ini menunjukkan bahwa kita harus mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam segala hal, tidak hanya saat beribadah saja. Dalam tulisan yang singkat ini akan coba dipaparkan mengenai Syumuuliyah Al-Islam.

Bukti Syumuuliyah Al-Islam
Kata Al-Islam berasal dari beberapa kata yaitu ; “Istislam” yang berarti berserah diri; “As Salaam” yang berarti keselamatan; “As Silmi” yang berarti kedamaian; “As Salim” yang berarti bersih. Dari akar-akar kata tersebut, terlihat jelas bahwa inti dari keislaman seseorang adalah berserah diri pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Selain itu, Islam juga agama yang akan membawa kita pada keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam Islam tidak diajarkan untuk menciptakan suasana perang. Islam tidak mengajarkan untuk saling membenci di antara sesama umat manusia. Justru sebaliknya, Islam mengajarkan manusia untuk saling bersilaturahim dengan sesama, menjalin persaudaraan dengan landasan keimanan dan ketaqwaan. Islam juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Islam yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala-galanya yang diperlukan sebagai pedoman hidup manusia. Kesempurnaan Islam ini ditandai dengan beberapa aspek, yaitu Syumuuliyah Az-Zaman, Syumuuliyah Al-Minhaj dan Syumuuliyah Al-Makaan.

Syumuuliyah Az-Zaman (Sepanjang Zaman)
Sebagai Syumuuliyah Az-Zaman, Islam merupakan agama yang tidak lekang oleh zaman, tidak habis oleh waktu. Islam merupakan agama para nabi, mulai dari nabi Adam sampai nabi Muhammad saw. Nilai-nilai ajaran yang mereka bawa adalah nilai-nilai Islam. Selain itu, risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad merupakan kesatuan risalah nabi-nabi terdahulu. Nabi Muhammad, sebagai rasul penutup, menunjukkan bahwa tidak ada lagi rasul setelah beliau. Ini juga berarti bahwa ajaran (dalam hal ini adalah agama Islam) yang dibawa oleh beliau juga bersifat selamanya, tidak akan tergantikan oleh yang baru. Dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ath-Thayalusi dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan aku dan para nabi adalah seperti orang yang membangun sebuah rumah. Dia menyelesaikannya dan memperindahnya kecuali tersisa pemasangan sebuah bata. Lalu orang yang masuk ke dalamnya dan melihatnya berkata ‘Alangkah bagusnya rumah ini. Sayang bata ini belum dipasang.’Akulah pemasang batu tersebut. Aku dijadikan penutup bagi seluruh nabi”.
Bukti lain yang menunjukkan kesempurnaan Islam yang berlaku sepanjang zaman adalah, wafatnya Nabi Muhammad, tidak berarti bahwa Islam pun turut tenggelam. Yang terjadi justru sebaliknya, sampai sekarang Islam masih menyebar dan mengakar kuat dalam diri penganutnya. Inilah yang membedakan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Islam yang diajarkan oleh nabi-nabi terdahulu (sebelum nabi Muhammad), biasanya bersifat lokal dan hanya untuk satu kaum saja. Akan tetapi, Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad bersifat menyeluruh dan rahmatan lil ’alamin (rahmat untuk semesta alam).

Syumuuliyah Al-Minhaj (Kesempurnaan Pedoman)
Islam sebagai Syumuuliyah Al-Minhaj didasarkan kepada 3 unsur yaitu Al-Asas (dasar), Al-Binaa (bangunan), dan Al-Mu’ayyidat (pendukung). Dasar dari agama Islam adalah Aqidah, yang merupakan pondasi keimanan seorang muslim. Pemahaman aqidah yang benar, sangat berpengaruh pada gerak langkah kehidupan seseorang. Tanpa aqidah, maka bangunan Islam tidak akan kuat, ibarat sebuah rumah tanpa pondasi. Dengan demikian, aqidah dalam Islam memegang peranan yang penting, yang akan menentukan bagaimana seseorang tersebut mengakui kebesaran Tuhannya. Di atas pondasi aqidah, berdiri bangunan berupa akhlak dan ibadah. Kedua unsur ini harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik oleh umat Islam. Akhlakul Kariimah merupakan ciri dari kepribadian Rasulullah, sehingga kita sebagai umatnya harus bisa meneladaninya. Dalam sebuah haditsnya, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Islam itu dibangun di atas 5 dasar, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan”. Hadits tersebut mengandung 3 unsur penting dalam agama Islam yaitu Aqidah (Syahadat), Ibadah (Shalat, Puasa, Zakat dan Haji), serta Akhlak (yang tercermin dari memberikan zakat). Sebagai pendukung dari bangunan yang telah ada, dibutuhkan adanya “dakwah” dan “jihad”. Kedua unsur tadi merupakan pendukung dan faktor yang menjadikan Islam tetap bertahan sampai sekarang. Tanpa dakwah dan jihad, maka bangunan Islam tidak akan kokoh. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Al-imran : 104). Dengan demikian, dakwah merupakan unsur penting yang tidak boleh dilupakan oleh umat muslim.

Syumuuliyah Al-Makaan (Keseluruhan Tempat)
Ada pepatah yang menyebutkan, dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Begitu juga dengan Islam. Semua tempat di muka bumi ini adalah tempat yang sesuai dengan Islam. Dimana diperdengarkan suara Adzan, maka disitulah Islam. Islam tidak mengenal tempat, Islam tidak hanya untuk orang di daerah Jazirah Arab, Islam tidak hanya untuk orang Quraisy. Singkatnya Islam tidak mengenal batas geografis. Semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Allah SWT. Dengan demikian Islam pun berlaku dimana saja.

Penutup
Islam adalah agama yang sempurna. Ajarannya bersifat integral dan universal, mencakup seluruh aspek kehidupan. Islam bukan hanya ritual ibadah semata, atau sekedar ajaran moral dan keyakinan pada hal-hal yang ghaib. Tetapi Islam juga mengajarkan bagaimana kita berakhlak yang bagus, bagaimana kita memperlakukan ciptaan-Nya. Salah seorang sahabat nabi, Abu Hurairah r.a. bahkan pernah berkata, “Rasulullah saw, telah mengajarkan kepada kami segala sesuatu, sampai bagaimana cara membuang hajat”. Oleh karena itu, Islam adalah sistem menyeluruh yang mencakup seluruh segi kehidupan. Ia adalah tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. Yang lebih penting adalah, bagaimana kita menyikapi Islam. Bagaimana kita menunjukkan bahwa kita adalah muslim sejati, yang siap mengibarkan panji Islam di bumi tercinta ini. Ya….Rasulullah telah berhasil membentuk kader-kader tangguh yang bisa mengembangkan dan mempertahankan Islam hingga bisa dirasakan oleh kita sekarang. Tapi bukan berarti kita tidak punya kewajiban untuk mempertahankannya. Masih banyak manusia yang harus “diluruskan”, bahkan mungkin termasuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, pelajari Islam secara menyeluruh dan berdakwahlah. Wallahualam…….