Minggu, Juli 26, 2009

Kenapa begini jadinya?????

Comment2an
Sms an
Teleponan
Bubaran…

Wahhhhh….aneh…kenapa dulu kamu merayuku???
kenapa kamu menantangku??? Bukankah aku dulu tak menginginkan ini????
Ini lah yang aku takutkan……
Dari awal aku ga pernah mau serius……tapi kamu selalu menggoda ku…
Aku selalu berusaha bertahan……tapi kau selalu menyerang…
Aku bilang g mau memiliki, karena takut kehilangan…
Tapi, waktu terus berjalan…tidak selamanya pendirian orang tetap bertahan…selalu ada perubahan…
Hatiku akhirnya goyah…
Ku cari semua alasan yang membenarkanku untuk serius dengan mu…
Ku tentang semua yang ku yakini dulu…hanya untuk serius dengan mu…
Tapi………ah………saat aku serius kenapa kau putuskan untuk berakhir????

Senin, Juli 20, 2009

Taman ini dan Bibit itu.....

Kemarin-kemarin….ada seseorang yang menitipkan suatu bibit yang sangat berharga di taman ku. Dengan kemampuan bahasanya, dia meyakinkan bahwa bibit itu sangat bagus dan berharga untuk ku. Singkatnya cocok untuk taman ku. Aku masih berfikir dan merenung sekarangkah saatnya ku menanami taman ku lagi?? Jawaban awal adalah belum saatnya. Maka, si bibit tersebut ku simpan di tempat yang aman dan nyaman. Setiap hari, si penitip bibit datang dan menanyakan sudah ditanamkah bibit tersebut. Dan setiap pertanyaan itu pula aku jawab belum, namun aku berusaha untuk tidak mengecewakan si penitip dengan selalu menjaga dan membersihkan bibit tersebut. Pernah si penitip menanyakan alasan mengapa bibit tersebut tidak pernah ku tanam? Aku hanya bilang, takut tanah di taman ku tidak cocok dengan bibit tersebut, sehingga bibit yang bagus tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Harapan ku adalah si penitip bisa mengerti akan alasan ku tersebut.
Seingatku, taman ku pernah satu kali ditanami, itupun dulu…duluuuuu sekali…hasilnya kurang bagus, sehingga aku merasa bahwa tanah di taman ku belum cocok untuk di tanami. Kekuranganku, aku tak pernah belajar dan mencari tau bagaimana memanfaatkan tanah yang ada di tamanku, sehingga jika suatu saat aku punya bibit atau ada orang lain yang hendak menitipkan bibitnya, aku bisa mengelolanya dengan baik dan tentu saja dengan hasil yang memuaskan…dalam perjalanan, sering aku menemukan bibit-bibit yang aku senangi, namun tidak pernah aku serius untuk menanamnya di tamanku. Hingga suatu saat si penitip datang dan kisahpun berlanjut sebagaimana diceritakan di awal.
Detik berganti jam, jam berganti hari, hari pun berganti menjadi minggu. Lambat laun, aku mulai tertarik pada bibit tersebut. Di tambah si penitip pernah memberikan penuntun bahwa meskipun tanah di taman ku kurang cocok, namun dengan perawatan yang baik dan perhatian yang penuh, semua bisa di atasi. Maka, aku mulai mencoba untuk menanam bibit tersebut di taman ku. Tahap pertama, aku memberikan keyakinan pada diri ini bahwa tanah di taman ku akan cocok dengan bibit yang diberikannya. Aku pun berharap si bibit akan suka dengan tanah di taman ku. Nampaknya, keyakinanku sedikit terjawab, bahwa tanah ku terlihat menyukai bibit yang aku tanam. Tanah yang tadinya gersang kini terlihat lembab. Entah bagaimana dengan si bibit, tapi aku harap juga sama.
Tahap berikutnya, ku berikan sedikit sentuhan kasih sayang…ku sirami, dan kuberi penggembur agar tanah semakin subur, ku siapkan pembasmi hama agar ketika hama menyerang aku telah siap berperang. Namun sayang…saat tanah di tamanku semakin subur, hama sering datang menggempur, kadang kurasa si bibit tengah berusaha kabur, tapi ku coba bertahan agar tak hancur lebur, Dan kini, aku hanya berharap tanah dan bibit kembali akur, agar taman ku menjadi makmurrr…….