Senin, Februari 08, 2010

Mengenal Sejarah

Berbicara tentang sejarah, biasanya yang langsung tergambar dalam pikiran kita adalah peristiwa-peristiwa di masa lalu. Pada hakikatnya memang seperti itu, karena sejarah adalah kajian tentang peristiwa-peristiwa penting di masa lalu. Disebut ‘penting’ karena peristiwa tersebut memiliki dampak yang besar bagi kehidupan manusia di masa tersebut dan juga di masa berikutnya. Namun ini tidak berarti bahwa peristiwa yang ‘tidak penting’ tidak menjadi bagian dari sejarah, karena pada dasarnya penting atau tidaknya sebuah peristiwa tergantung dari pemaknaan manusia terhadap peristiwa tersebut. Dengan kata lain bahwa semua peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat dimasukkan ke dalam peristiwa sejarah, tetapi tidak semua peristiwa menjadi objek kajian sejarah.
Membahas sejarah juga tidak akan terlepas dari konteks ruang dan waktu. Peristiwa yang dialami dan dilakukan oleh manusia tentu akan terikat oleh ruang dan waktu. Konsep ruang diartikan sebagai tempat atau lokasi dimana peristiwa tersebut terjadi. Pemahaman terhadap hal ini akan memberikan wawasan kepada pembaca atau peneliti sejarah terhadap peristiwa sejarah yang terjadi di setiap daerah. Dalam lingkup ilmu sejarah sendiri, adanya konsep ruang, menjadikan munculnya pengkhususan dalam kajian sejarah yang terikat atau terbatas oleh wilayah, yaitu Sejarah Lokal, Sejarah Nasional, Sejarah Kawasan dan Sejarah Dunia.
Konsep waktu merupakan bagian penting lainnya dalam memahami sejarah. Biasanya konsep ini berupa angka tahun atau pun tanggal mengenai kapan terjadinya suatu peristiwa sejarah. Selain itu, terkait dengan waktu, dalam sejarah ada istilah Kronologis atau periodisasi. Kronologis adalah urutan suatu peristiwa dari awal sampai akhir. Sedangkan periodisasi adalah pembabakan atau pembagian peristiwa sejarah berdasarkan kriteria tertentu. Kedua konsep tadi (kronologis dan periodisasi) biasanya terkait dengan waktu terjadinya suatu peristiwa.
Berbicara tentang kronologis, maka dalam hal ini peristiwa sejarah diurutkan berdasarkan waktu yang paling awal. Sebagai contoh, pembahasan pertama dalam sejarah adalah tentang awal terjadinya bumi dan munculnya kehidupan (manusia purba). Terkait dengan kronologis dalam sejarah muncul istilah Historical Thinking atau berfikir historis. Secara sederhana berfikir historis dapat diartikan sebagai pola pikir yang kronologis, yang berusaha memahami sesuatu dari awal sampai akhir.
Sementara itu, jika berbicara tentang periodisasi, maka peristiwa sejarah dikelompokkan dengan rentang waktu tertentu sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada rentang tersebut. Biasanya, peristiwa yang terjadi memiliki kesamaan. Sebagai contoh ada istilah Orde Lama (1945-1966), Orde Baru (1966-1998), Orde Reformasi (1998-sekarang). Dengan demikian, konsep waktu dalam sejarah merupakan suatu hal yang pasti akan selalu dibahas, dan memiliki posisi yang penting.
Hal lain yang tidak pernah lepas dari pembahasan sejarah adalah peran seseorang atau tokoh sejarah. Peristiwa sejarah adalah peristiwa yang dialami oleh manusia, sehingga dalam pembahasan sejarah biasanya ada tokoh yang berperan. Sebagai contoh dalam pembahasan tentang proklamasi kemerdekaan, ada Soekarno, Hatta dan Ahmad Subardjo. Saking pentingnya peran seorang tokoh dalam sejarah, menimbulkan pengertian baru tentang sejarah yaitu sebagai cerita orang-orang besar. Padahal, tidak semua sejarah membahas tentang orang-orang besar. Misalnya, pemberontakan petani banten, yang dipelopori oleh para petani, yang dalam konteks ini petani merupakan ”orang kecil”. Contoh lain adalah peristiwa gerakan sosial yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, yang dipelopori oleh rakyat jelata. Dengan demikian, sejarah bukanlah cerita tentang orang-orang besar.