Senin, Desember 26, 2011

Naskah Drama : Berdirinya Kerajaan Majapahit

Prolog : ***

Raden Wijaya dan keempat istrinya sedang memantau proses pembukaan lahan oleh para prajuritnya

Istri 1 : “Maaf Baginda, sebenarnya apa maksud baginda menyuruh para prajurit untuk menebang pohon ini?”

Istri 2 :”Betul Baginda maksudnya apa? Bukankah ini termasuk pembalakan liar? Illegal loging gitu deh…”

R. Wijaya : “ Yeee….enak aja. Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya pada kalian tentang mimpi aneh yang aku alami. Aku yakin disinilah tempatnya”

Raden Wijaya dan para istrinya berjalan mendekati 2 prajurit yang sedang bekerja.

Istri 3 : “Ooo….tempat yang kelak akan berdiri sebuah kerajaan besar yang akan menyatukan nusantara?”

R Wijaya : (sambil mengangguk) Benar

Istri 4 : “Jadi,,,,disinilah tempatnya. Lalu apa nama kerajaannya??”

R WIjaya : (Diam, sambil memegang dagu) “Emmm…..aku sendiri belum tau, mau dikasih nama apa kerajaan ini”

Di seberang rombongan Raden Wijaya, nampak terlihat dua orang Prajurit yang kelelahan saamelakukan pembukaan lahan.

Prajurit 1 : “Wah….laper nih, mana nggak ada yang dagang bubur lagi…” (samba menoleh kesana kemari)

Prajurit 2 : “Iya nih sama. Eh…tapi aku punya buah ini nih. Kayanya sih buah pohon yang kita tebang ini. cobain deh “

Prajurit 1 : (Memakan, tapi kemudian memuntahkannya sambil terbatuk – batuk)

Prajurit 2 : Kenapa?? (sambil memegang prajurit 1)

Rombongan R Wijaya berhenti di depan para Prajurit

R Wijaya : Hey kenapa kalian???

Prajurit 2 : (sambil membungkuk) Maaf baginda, tadi kami kelaparan lalu memutuskan untuk memakan buah phon ini. kami kira bisa menahan rasa lapar tapi ternyata rasanya pahit”

R Wijaya : mana buahnya?? Coba lihat” (mengulurkan tangan mengambil buah yang diserahkan oleh prajurit)

R Wijaya : (membolak balik sambil merenung) Buah maja rasanya pahit. Maja yang pahit….Majapahit (kemudian melompat kegirangan) Aahaaa…..aku dapat nama untuk kerajaan ini.

Para Istri : “Apa kanda namanya??”

R Wijaya : “MAJAPAHIT….ya….Kerajaan Majapahit….ha…ha…ha….. “(Tertawa sambil mengangkat tangan ke atas dan melangkah pergi meninggalkan ruangan)

Istri dan Para Prajurit : “Hidup Majapahit 3x” (sambil mengikuti raden Wijaya)