Senin, Oktober 16, 2006

it's me

he..he... numpang dulu

dulu mungkin orang ga banyak tau siapa dirinya. sekarang juga ga jauh beda deh kaya nya, btw itu bukan masalah baginya. yang penting selama hidupnya ia ga ingin punya seorang musuh pun. Miftah Faturohman, begitu nama lengkapnya. Lahir di Rangkasbitung, 10 Desember 1985. tumbuh dan besar di kota yang sangat dicintainya itu. masa kanak2 lebih banyak dihabiskan dengan membaca komik. jenjang pendidikan sudah dirasakannya ketika masuk Taman kanak-kanak Pelita. diusianya yang baru menginjak 5 setengah taun, sudah masuk SD. SDN Malingping Utara 1 yang berlokasi di jalan alun2 utara, menjadi tempat dirinya menimba ilmu. walaupun tidak menjadi juara umum, ia tetap melanjutkan ke tingkat berikutnya. SLTP N 1 Malingping, kemudian melanjutkan ke SMU N 1 Malingping. lulus tahun 2003, kemudian ikut daftar SPMB. cita2 nya untuk menjadi seorang tenaga pengajar, menjadikan UPI sebagai pilihannya untuk melanjutkan study. tadinya pingin masuk FPMIPA, tapi lulus ke FPIPS. baginya itu tak jadi masalah, karena ia yakin bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik. so pasti ini yang terbaik bagi dirinya. dan memang dikemudian hari, masuk ke FPIPS patut disyukuri oleh nya.

Minggu, Oktober 15, 2006

Silaturahim dan Buka Bareng Mahasiswa Malingping

Jum'at, 13 Oktober 2006, mungkin terasa sangat berbeda sekali. Hari yang bertepatan dengan hari ke 20 bulan Ramadhan 1427 H itu, diisi dengan acara Silaturahim dan Buka Bareng Mahasiswa Malingping. bertempat di kediaman (kostan) Endin, ini merupakan momen pertama yang di gelar khusus untuk mahasiswa asal Malingping yang menempuh study di Bandung. Ada banyak universitas yang di jadikan tempat untuk menuntut ilmu, diantaranya yaitu UPI, UNPAS, UNPAD, UNIKOM, UNISBA, POLBAN, ITENAS dan masih banyak lagi (maaf ga kecatat semuanya). Pada dasarnya, acara ini diadakan untuk menjalin silaturahim diantara mahasiswa yang berasal dari Malingping, karena sepertinya mereka semua tidak menyadari bahwa sesungguhnya, banyak teman2 mereka dari Malingping yang juga menuntut ilmu di kota kembang ini. Kurang lebih 25 orang hadir dalam acara itu. Walaupun ini tidak sebanyak targetan undangan yang disebarkan, tetapi ini merupakan awal yang baik. Setidaknya inilah yang dilontarkan oleh Miftah Faturohman, ketua pelaksana kegiatan ini. "undangan yang kami buat dan sebarkan hampir mencapai 40 orang. Itu yang kami ketahui, belum yang tidak kami ketahui. karena memang, inilah pertama kalinya acara khusus untuk mahasiswa Malingping, sehingga, kami kurang begitu mengetahui siapa saja yang kuliah di Bandung. Oleh karena itu, saya menyambut baik ajakan rekan2 saya untuk mengadakan acara ini. dan Alhamdulillah respons temen2 Malingping pun cukup baik, buktinya hampir setengah dari undangan yang menghadiri acara ini." kata Miftah. Lebih lanjut tujuan jangka panjang juga coba di canangkan. "ke depannya, saya harap akan terbentuk suatu komunitas atau forum atau bahkan hanya sebatas perkumpulan mahasiswa Malingping, yang di dalamnya terjalin silaturahim yang erat antar sesama mahasiswa."lanjutnya. Dan ini memang bukan main-main atau hanya sekedar wacana. Follow-up nya yaitu akan diadakan lagi pertemuan selanjutnya dan dikhususkan untuk membahas pembentukan forum mahasiswa yang diinginkan. "Insya Allah, ba'da Idul Fitri kami akan berkumpul lagi. sekalian halal bi halal". ok deh...semoga sukses acaranya....dan terjalin persatuan dan kesatuan yang kuat.

Kamis, September 14, 2006


RUUD VAN NISTELROOY....
Siapa yang tak kenal dirinya....striker yang kokoh dan juga subur ini sangat diandalkan oleh team yang memakai tenaganya. terkecuali akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006. Manchester United seolah tak ingin memakainya lagi akhirnya Rudtje (panggilan akrab) di lego ke Madrid.

Sabtu, Mei 06, 2006

Nasib Pendidik dan Pendidikan : Tantangan Guru di Masa Depan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus globalisasi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia. dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh proses globalisasi di satu pihak dan proses demokratisasi dipihak lain, sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. tentu saja hal ini (SDM) yang berkualitas ini dapat dibentuk salah satunya yaitu melalui proses pendidikan.
setiap proses pendidikan dalam lembaga manapun membutuhkan suatu program kurikulum yang serasi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, baik secara institusional maupun secara instruksional. Para calon ahli pengembangan kurikulum bukan saja harus menguasai teori, prinsip dan strategi pengembangan kurikulum, akan tetapi juga harus mampu melaksanakan usaha-usaha pengembangan kurikulum di sekolah dan diberbagai lembaga pendidikan lainnya. Kemampuan-kemampuan ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik di kampus maupun di lapangan. Oleh karena itu, untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka diperlukan suatu program pendidikan yang berkualitas pula. salah satu upaya mengarah ke arah sana adalah dengan perbaikan dan pengembangan kurikulum. Tahun 2004, dikeluarkan satu model kurikulum baru. dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, karena memang satu karakter khusus dalam kurikulum 2004 ini adalah dengan lebih mengedepankan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. sehingga guru tidak hanya melakukan transfer of knowledge dan pembelajaran tidak teacher oriented. Melainkan dalam kurikulum 2004 ini, guru dituntut untuk dapat merangsang motivasi, kemampuan dan bakat siswa agar mau mengembangkannya. selain itu siswa juga harus menjadi pusat pembelajaran. memang ini akan menjadi bermanfaat jika guru memahami bagaimana menerapkan kurikulum 2004 ini dalam proses pembelajaran. disinilah yang menjadi permasalahan, dimana dengan adanya perubahan kurikulum ini, maka guru juga harus mengubah sistem pembelajaran di kelas. sebab itu sebagian guru justru sering mengeluh dengan adanya perubahan ini.
Dalam kurikulum 2004 ini, guru dituntut untuk membuat suatu rencana pengajaran dan silabus. ini pula yang kadang membuat guru itu malas untuk menyusunnya. bahkan sering muncul anggapan, kalau sudah dikelas semua nya akan terfokus pada sumber yang digunakan (buku teks siswa). lebih parah lagi kalau hanya menggunakan LKS (lembar kerja siswa). bukan hal yang salah memang, akan tetapi kalau hanya menggunakan satu sumber saja, bagaimana bisa menanamkan ke-kritisan dalam diri siswa. inilah yang harus dipikirkan oleh tenaga pendidik (guru). Belum kelar masalah penerapan KBK dalam pembelajaran, muncul lagi kabar bahwa kurikulum 2004 akan ditarik lagi dan akan dikeluarkan kurikulum 2006 sebagai gantinya. Menarik memang jika mencermati dinamika perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia. Entah apa pula yang ada dalam benak para penyusun kurikulum, pernahkah mereka memikirkan juga bagaimana menerapkannya di lapangan?atau mereka hanya pintar dalam tataran idealis? kita lihat saja nanti setelah dikeluarkan dan ditetapkan kurikulum 2006, apakah akan ada lagi kurikulum berikutnya?
itu baru dari satu sisi, bagaimana upaya dalam membangun pendidikan yang berkualitas untuk menciptakan SDM yang berkualitas dalam menghadapi tantangan zaman. lalu bagaimana dengan nasib pendidik itu sendiri. Sudah sejak dulu yang namanya guru selalu mengeluh soal kesejahteraan mereka. gaji yang kecil, fasilitas yang kurang dan banyak lagi keluhan lainnya. pemerintah sendiri sebenarnya tidak tinggal diam. mulai dari rencana pemerataan pendidikan, 20 % dana pendidikan, dana subsidi BBM dan yang terakhir adalah Undang-Undang Guru dan Dosen. Namun itu semua hanya bersifat utopis (kecuali mungkin yang terkahir). semua hanya janji-janji manis yang diperbuat oleh pemerintah. pemerataan pendidikan masih belum berjalan dengan semestinya. masih banyak sekolah-sekolah yang tidak layak pakai, tetapi masih tetap digunakan. saya jadi ingat cara yang diusulkan oleh kandidat menteri di negara "tetangga" yaitu Republik BBM, yang mengusulkan bahwa untuk mengantisipasi keruntuhan bangunan karena tidak layak pakai, maka proses pembelajaran dilakukan di bawah jalan layang. ini merupakan suatu kritik yang sangat tajam. sudah tidak mampukah pemerintah dalam membangun Sekolah? anggaran dana untuk pendidikan pun tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. dana subsidi BBM pun tidak jelas. maka ditetapkannya Undang-Undang GUru dan Dosen merupakan harapan yang sangat ditunggu-tunggu oleh tiap tenaga pendidik. semoga saja ini dapat terwujud, agar terbentuk SDM-SDM yang berkualitas.