Senin, Desember 28, 2009

Dinamika Pemerintahan SBY

Mirip dengan masa pemerintahannya yang pertama, awal pemerintahan SBY jilid II “disambut” dengan bencana nasional yang menimpa Padang, Sumatera Barat. Gempa berkekuatan 7,3 SR, seolah menjadi “sambutan meriah” bagi kemenangan SBY-Boediono (yang pada masa kampanye berslogan SBY BERBUDI) atau mungkin juga ini menjadi pertanda yang tidak begitu mengenakkan.
Setelah pelantikan, pemerintahan SBY-Budi digoncang isu “pelemahan KPK” yang di periode sebelumnya KPK begitu “bertaji” dan berhasil mengungkap skandal korupsi di negeri ini. Bahkan banyak anggota dewan yang ditangkap berkat kerja dari KPK. Melihat sepak terjang KPK yang begitu kuat, maka banyak pihak-pihak yang merasa tersisihkan sekaligus juga merasa “terancam”. Sehingga, muncul keinginan untuk membubarkan KPK. Di awali oleh penangkapan Antasari Azhar (Ketua KPK) yang terkait dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Rajawali Nusantara. Kasus yang cukup pelik karena penyebab yang melatarbelakanginya diduga karena masalah wanita. Heu heu terlalu lucu untuk orang sebesar Ketua KPK.
Isu pelemahan KPK ini menjadi besar tatkala dua pimpinan KPK yaitu Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah juga ditangkap polisi (dalam hal ini langsung ditangani oleh Mabes POLRI) terkait dugaan pemerasan terhadap Anggoro Widjojo. Kontan saja ini memicu munculnya istilah CICAK Vs BUAYA untuk menggambarkan perseteruan KPK yang disimbolkan cicak dengan POLRI yang disimbolkan buaya. Hal ini menjadi konsumsi publik selama berminggu-minggu. Bahkan dalam jejaring social di Internet muncul dukungan untuk kedua belah pihak. Saling bantah membantah dilakukan oleh kedua pihak terkait satu masalah yang dilemparkan ke public.
Di sisi lain, perseteruan KPK dengan POLRI yang tidak menemui titik ujung, membuat rakyat mendesak SBY untuk turun tangan mengatasi masalah ini. Sementara itu, SBY selalu saja berkelit bahwa dia tidak punya wewenang dalam bidang hokum untuk menentukan mana yang salah dan mana yang benar. Pada akhirnya SBY membentuk tim pencari fakta (tim 8, karena berjumlah 8 orang : Adnan Buyung, Deni, Anis Baswedan dll) untuk menyelesaikan masalah ini. Hasil akhirnya Bibit – Chandra dinyatakan bebas dan SBY mencanangkan program “Berantas Markus alias Mafia Kasus”.
Goncangan terhadap pemerintahan SBY tidak berhenti sampai disitu. Sekitar November 2009 mencuat kasus bank Century, yang melibatkan dua pejabat pemerintahan yaitu MenKeu Sri Mulyani dan WaPres Boediono. Hampir 7 triliyun uang Negara digelontorkan ke Bank Century yang ternyata uang tersebut berhasil “dimanfaatkan” oleh pihak-pihak tertentu. Nah, Boediono, Sri Mulyani, termasuk Tim Kampanye SBY juga diduga menjadi bagian dari pihak-pihak tersebut. DPR pun kembali membentuk tim Pansus ANgket Century. Paling update adalah munculnya buku “Gurita Cikeas” yang berusaha “mengidentifikasi” hubungan yayasan yang dimiliki oleh SBY dan Ny. SBY dengan Uang dari Century.
kira-kira ke depan ada kasus apalagi y??? hmmmm